Determinan yang Memengaruhi Kejadian Katarak di RS Mata Kemenkes RI Makassar
Keywords:
Hipertensi, Diabetes Melitus, Katarak, Usia Risiko Tinggi, TraumaAbstract
Katarak merupakan penyebab utama kebutaan global, prevalensinya meningkat seiring pertambahan usia. Pembentukan katarak dipengaruhi oleh kombinasi faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis determinan kejadian katarak di RS Mata Kemenkes RI Makassar. Penelitian ini menggunakan desain kasus-kontrol dengan jumlah sampel terdiri dari 391 sampel kasus dan 391 sampel kontrol. Terdapat hubungan antara faktor risiko termasuk kelompok usia berisiko tinggi (p=0,000), jenis kelamin laki-laki (p=0,000), riwayat trauma (p=0,002), diabetes melitus (p=0,000), hipertensi (p=0,000) dan penyakit intraokular (p=0,000). Riwayat hipertensi memiliki risiko 40,898 kali lipat untuk mengalami katarak [OR 40,898 (95% CI: 18,862 – 88,676)], diikuti oleh riwayat DM [OR 27,002 (95% CI: 13,013 – 56,027)], usia risiko tinggi [OR 16,973 (95% CI: 10,878 -26,483)]. Adanya riwayat trauma mempunyai nilai Exp (B) sebesar 38,017 sehingga menunjukkan bahwa individu yang pernah mengalami trauma mempunyai peluang 38 kali lebih besar untuk menderita katarak. Kejadian katarak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain usia lanjut, jenis kelamin laki-laki, riwayat trauma, diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit intraokular. Trauma sebelumnya merupakan variabel yang paling pengaruh.